Jumat, 03 Juni 2016

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI RADIOLOGI DAN PEMANFAATANNYA DI KEDOKTERAN GIGI

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI RADIOLOGI DAN PEMANFAATANNYA DI KEDOKTERAN GIGI
Keyword: teknologi radiasi, radiologi, ronsen gigi



Sumber :RadiologyInfo.org



1. DEFINISI RADIOLOGI


RADIOLOGI adalah disiplin ilmu kedokteran yang menggunakan pancaran gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik dalam fungsinya untuk melakukan pencitraan bagian dalam tubuh manusia untuk tujuan diagnosis maupun terapi suatu penyakit atau gangguan lainnya dalam tubuh tersebut. Pencitraan pada awalnya menggunakan sinar X (Rontgen), akan tetapi dalam perkembangannya sudah menggunakan gelombang berfrekwensi tinggi (ultrasonik) yaitu USG (Ultrasonography), maupun gelombang elektromagnetic kuat seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging).




2. DEFINISI RADIASI


RADIASI merupakan pancaran energi dalam bentuk gelombang atau partikel. Berdasarkan muatan listrik yang dimilikinya radiasi dibedakan menjadi radiasi pengion dan radiasi non pengion.

Berdasar massanya radiasi terbagi atas radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik tidak memiliki massa, contohnya gelombang mikro, gelombang radio, sinar inframerah, cahaya tampak, sinar x, sinar gamma, sinar kosmik. Sedangkan radiasi partikel memiliki massa contohnya radiasi partikel alfa, beta dan neutron.


3. PERALATAN PENUNJANG DALAM RADIOLOGI DAN PERKEMBANGANNYA

Peralatan penunjang radiologi diantaranya adalah : a. Sinar –X (X-ray), sinar x adalah peralatan radiologi yang paling populer . Karena yang paling lama dipakai. Ditemukan oleh ilmuwan Jerman yang bernama Wilhelm Conrad Roentgen tahun 1895. Karena temuannya ini beliau mendapat hadio Nobel dibidang fisika pada tahun 1901. Sinar x ini terjadi karena proses tumbukan antara bahan tertentu misalnya tungsten dibombardir elektron berkecepatan tinggi dari sebuah cathoda ray tube (CRT). Pada awalnya X-ray hanya bisa dibaca melalui media cetak film , akan tetapi dalam perkembangannya sudah bisa dilihat langsung secara digital karena ditemukannya sensor X-ray.


b. CT Scan (Computed Tomography) atau juga disebut CAT Scan (Computed Axial Tomography), merupakan sinar X yang berhubungan dengan algoritma komputasi dalam pencitraannya.


c. USG (Ultrasonography), merupakan salah satu peralatan diagnosis yang menggunakan frekwensi tinggi gelombang suara, untuk mencitrakan jaringan lunak tubuh secara langsung (real time). Permukaan jaringan memantulkan gelombang suara kemudian pola yang dihasilkan oleh pantulan tersebut diproses oleh komputer dan ditampilkan langsung pada layar monitor . Bisa melihat dengan baik jaringan lunak . Biasanya digunakan dalam dunia Obstetry, untuk melihat bayi dalam kandungan. Tidak ada radiasi pengion yang ditimbulkan jadi sangat aman. Kualitas gambar tergantung pada operatornya.




d. MRI (Magnetic Resonance Imaging), yaitu salah satu peralatan diagnosis yang canggih, yang menghasilkan pencitraan dengan menggunakan resonansi magnetik nuklir. Alat yang serbaguna dan sensitif ini bisa menghasilkan gambar dengan sangat detil dari potongan-potongan tipis bagian tubuh dari berbagai sudut dan arah potongan baik axial, koronal maupun sagital, tanpa melakukan tindakan bedah. MRI juga bisa memetakan senyawa biokimia tubuh dari berbagai potongan melintang tubuh manusia.




4. PROSES TERJADINYA RADIASI


Proses terjadinya radiasi dapat dianalogikan sebagai berikut. Bila kita mengibaskan kipas di muka seseorang maka kita membutuhkan energi, energi yang kita keluarkan akan mempengaruhi udara sekitarnya sehingga terbentuk gelombang di udara, bila gelombang di udara ini mengenai seseorang maka orang tersebut akan merasakannya. Hal yang sama juga terjadi dengan radiasi di bidang radiologi.


5. FILOSOFI RADIASI


Ada filosofi radiasi yang digunakan internasional yang dibuat oleh Komisi Internasional untuk Proteksi Radiasi (International Commission on Radiological Protection, ICRP). Filosofinya adalah sebagai berikut : 1.Suatu aktivitas radiologi tak akan dilakukan kecuali memiliki keuntungan yang positif dibandingkan resikonya, yang dikenal sebagai azas justifikasi 2. Paparan dari radiasi diupayakan serendah mungkin yang bisa dicapai (As Low As Reasonable Achievable, ALARA), dengan mempertimbangkan aspek sosial ekonomi yang disebut sebagai azas optimasi 3. Dosis perorangan tidak boleh melebihi yang direkomendasikan ICRP untuk suatu lingkungan tertentu yang disebut sebagai azas limitasi 6. BESAR RADIASI EFEKTIF YANG DIKELUARKAN OLEH PERALATAN RADIOLOGI DI KEDOKTERAN GIGI


Besar radiasi efektif yang dikeluarkan peralatan radiologi di Kedokteran Gigi pada beberapa teknik radiografi X-ray sebagai berikut : a. Foto Postero anterior dosisnya 0,03 mSv b. Foto Lateral dosisnya 0,01 mSv c. Foto Periapikal dosisnya 0,001-0,008 mSv d. Foto Oklusal dosisnya 0,008 mSv e. Foto Panoramik dosisnya 0,004-0,03 mSv f. Foto Lateral Sefalometri dosisnya 0,002-0,003 mSv g. CT mandibula dosisnya 0,36-1,2 mSv h. CT maksila dosisnya 0,1-3,3 mSv




7. MANFAAT RADIOLOGI DI KEDOKTERAN GIGI


Radiologi di Kedokteran Gigi sangat besar peranannya. Karena Dokter Gigi banyak berhubungan dengan jaringan keras yaitu tulang dan rahang dan gigi geligi, maka peranan foto ronsen atau X-ray sangatlah besar. Pada beberapa kasus dokter gigi mengalami kesulitan melalui pengamatan langsung klinis, maka pemeriksaan radiologis mutlak dibutuhkan. Adapun manfaat radiografi dalam Kedokteran Gigi adalah sebagai berikut : a. Untuk menegakkan diagnosis. Pada beberapa kasus dimana Dokter Gigi masih ragu dengan pemeriksaan fisiknya , maka pemeriksaan radiologi sangat membantu untuk memastikan diagnosanya. b. Untuk membuat rencana perawatan. Bila diagnosa sudah ditegakkan maka rencana perawatan bisa segera dibuat. c. Untuk mengevaluasi hasil perawatan. Untuk memastikan keberhasilan suatu perawatan sebaiknya dilakukan foto radiografi, seperti pada perawatan saluran akar. Demikian sekilas mengenai perkembangan Radiologi dan manfaatnya di Kedokteran Gigi. Semoga menambah wawasan pembaca, sehingga tidak ragu-ragu bila suatu saat akan melakukan tindakan radiografi yang memang sangat diperlukan, terutama pada perawatan gigi dan mulut.




By DENTISTRY INBOX


Baca juga selengkapnya di Perkembangan Teknologi Radiologi Kedokteran Gigi  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.